Rabu, 05 Desember 2012

Sinopsis Kumpulan Cerpen PINK karya Sinta Yudisia Posted by didikharianto pada November 24, 2007 Kumpulan Cerpen PINK yang diterbitkan oleh DarMizan Bandung ini memuat tujuh cerpen, yaitu, Vlad, Negeri yang Terluka, Pink, Catatan Tengah Malam, Orang yang Paling Kuat, Mengarungi Badai dan Kakak Ipar. Secara garis besar, Kumpulan Cerpen ini mengajarkan kita akan pelajaran hidup dari keseharian kita yang sering terlewatkan dan terlupakan. Cerpen pertama berjudul Vlad menceritakan tentang pangeran Rumania yang tampan dan kaya raya, keturunannya diyakini masih hidup, mereka hidup ratusan tahun, menghisap darah manusia yang ditemuinya sehingga tubuhnya tidak menua sebagaimana manusia pada umumnya, cerita berpusat pada ketika kedua tokoh utama ingin melampiaskan rasa penasarannya terhadap harta yang ada di puri-yang konon dihuni oleh Vlad-, tetapi kemudian mereka terjebak dan hamper saja dijadikan santapan oleh para Vlad, ending, mereka tidak jadi dimakan oleh Valad. Ada satu kalimat pesan moral yang disisipkan di tengah cerita ini, yaitu, “Vlad sesungguhnya yang harus kalian takuti adalah para penguasa yang sibuk mengisap darah orang-orang miskin seperti kita”. Cerita kedua berjudul Negeri yang Terluka, bercerita tentang negeri-negeri di Timur Tengah yang terus didera konflik, konflik terbesar pada cerita ini adalah ketika tokoh utama dihariskan memilik apakah ia akan meneruskan kuliahnya di negara lain, ataukah ikut berperang untuk membela negaranya. Cerita ketiga, boleh dikatakan smu banget, berjudul seperti judul kumpulan cerpen ini, Pink, cerita ini menceritakan tentang seorang gadis pindahan SMU dari kota yang teramat sangat sempurna untuk semua siswa di sekolah itu. Pink, dengan segala kecantikannya, ternyata juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi, pun, dengan kepintarannya di segala bidang. Garis besar dari cerita ini, adalah ternyata Pink non islam! Dan di cerita ini, penulis terlihat sekali berhasil secara nyata dalam menggambarkan kecemburuanb-kecemburuan ala pelajar SMU, tetapi seperti kebanyakan karya sastra populer lainnya, esensi cerita dan unsur-unsur lain benar-benar dilupakan. Cerpen setelah Pink, adalah Catatan Tengah Malam¸cerita ini adalah isi surat yang ditulis istri kepada suaminya yang telah meninggal dalam peperangan, semacam diary, tak ada konflik sama sekali dalam cerita ini, kecuali penggambaran bagaimana seorang istri mengenang pertemuan sampai pernikahan denagn suaminya. Cerita selanjutnya berjudul, Orang yang Paling Kuat¸bercerita tentang seorang dari desa yang mengadu nasib ke kota, tetapi keadaan di kota yang dipilihnya, Jakarta, ternyata tak seindah yang ia bayangkan, ia harus menerima kenyataan kerasnya kehidupan Jakarta dan orang-orangnya yang menghalalkan segala cara untuk bertahan hidup tanpa memperdulikan kaidah-kaidah agamanya, seorang desa inipun kembali ke desanya dan memutuskan untuk hijrah ke Jogjakarta, berharap kehidupan yang lebih baik. Cerita keenam, berjudul Mengarungi Badai, bercerita tentang sebuah keluarga miskin yang hidup di pesisir pantai, titik pusat terletak pada tokoh utama sebagai kepala keluarga yang harus menafkahi keluarganya, konflik yang ditampilkan adalah ketika sang memek menganjurkannya untuk tak lupa shalat, sedangkan di sisi lain, kapten kapal tempatnya bekerja melarangnya, cerita ditutp dengan musibah ombak besar yang menimpa kapal dan kapal itu tenggelam! Cerita terakhir berjudul Kakak Ipar, bercerita tentang tokoh utama yang tidak suka sekali dengan kakak iparnya, dari segi manapun! Dari segi fisik, kakak iparnya mempunyai berat badan berlebih, dari segi pemikiran, pikiran kakak iparnya juga jarang sekali sama dengan pikirannya. Ending cerita ini cukup menarik, ketika kakak iparnya berhasil menemukan solusi untuk merubah penampilan tokoh utama saat ia akan pergi ke pesta ulang tahun temannya, sejak itulah, tokoh utama menyadari kelebihan kakak iparnya, yaitu tidak semena-mena menerapkan peraturan seperti layaknya kedua kakak laki-lakinya. About these ads

Tidak ada komentar:

Posting Komentar